Take a note...

Tuesday, December 09, 2014

Setting Linksys EA2700 & modem Speedy sebagai akses poin

Beberapa waktu yang lalu saya mengganti router wifi TP-Link TRWR543G yang sudah berumur dengan router baru: Linksys EA2700, yang dibeli di kaskus.
Pada router yang lama saya memnjadikannya sebagai akses point (AP) wireless, yang dikoneksikan dengan modem router TP-Link TD8817 dari Telkom bawaan Speedy.
Settingannya adalah sbb:
1.Modem dihubungkan dengan router via port ethernet.
2.DHCP di modem dimatikan, DHCP router diaktifkan.  Sehingga saya tetap bisa memanfaatkan jaringan tanpa perlu menyalakan modem.

Mungkin karena modem maupun routernya bermerek sama, tidak ada masalah saat mengakses internet melalui wifi.  Tetapi tidak demikian dengan router Linksys baru saya.

Pada beberapa perangkat, seperti komputer jinjing, saya harus mengkonfigurasi IP, gateway, dll secara manual.  Demikian juga dengan iPad.  Penyebabnya adalah gateway-nya merujuk pada IP router saya.  Mestinya merujuk ke IP modem.

Permasalah lain yang sering timbul adalah kadang-kadang saya harus merefresh koneksi saya untuk mendapatkan sambungan internet.  Terutama jika modemnya sempat dimatikan.

Akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan DHCP modem saja, dan menjadikan router sebagai akses poin.  Dengan mengikuti petunjuk di internet, saya berhasil melakukan konfigurasi bridge ini.  Saat masuk ke menu router ada pesan bahwa dalam mode bridge, modem hanya bisa diakses lewat IP addressnya.

Koneksi internet lancar.  Tetapi ternyata saya tidak bisa mengakses router lewat IP address yang biasa. Waduh, apa yang salah? Masak harus direset routernya?

Usut punya usut ternyata routernya menggunakan IP yang diberikan oleh modem.  Dan memang setelah saya berhasil masuk ke router ada pilihan untuk menggunakan IP secara automatis atau manual.
Pada kasus saya diset menggunakan IP otomatis.

Berikut langkah2 untuk menjadikan router Linksys EA2700 kita sebagai akses poin (dengan IP statik):

1.Hubungkan router dengan komputer melalui port ethernet router.
2.Buka browser, arahkan ke alamat 192.168.1.1 (default setting).  Kalau tidak yakin dengan IP ini silakan reset router terlebih dahulu.
3.Setelah setup page terbuka, masukkan username: admin.  Kolom passwords dibiarkan kosong.
4.Masuk ke menu Connectivity > Internet settings


5.Klik Edit, pilih Connection type: Bridge Mode
6.Pilih Specify an IPv4 address (pilih IP address diluar jangkauan DHCP modem - untuk mencegah konflik IP)
7. Isi subnet mask,default gateway (untuk kasus saya diisi 192.168.1.1), dan DNS.
8.Klik apply.
9.Restart router (cabut adapter dari colokan listrik +/- 10 detik) kemudian pasang lagi.
10.Hidupkan router, tunggu beberapa saat dan router siap digunakan.

Sayangnya beberapa fitur penting hilang kalau router diset dalam mode bridge ini seperti: Firewall, dan NAT.

Semoga bermanfaat.

Labels: , , , , ,

Tuesday, September 02, 2014

8 Langkah Lambat dan Sukar untuk Menjadi Jutawan

8 Langkah Lambat dan Sukar untuk menjadi Jutawan
Oleh Dharmesh Shah - Pendiri & CTO HubSpot

Uang bukan segalanya, tetapi segalanya perlu uang.  Anda setuju dengan pernyataan in?
Setuju atau tidak kita semua menginginkan memiliki benda yang satu ini dalam jumlah yang cukup: cukup untuk membeli mobil, untuk liburan , untuk naik haji, dan seterusnya:-)
Anda mungkin sudah bosan membaca berbagai tips tentang bagaimana mendapatkan uang dalam jumlah besar dan gampang.  Jika demikian, tips berikut mungkin cocok buat anda.
8 Langkah Lambat dan Sukar untuk menjadi Jutawan

1.Hentikan obsesi anda terhadap uang
Kedengarannya memang kontraintuitif, tetapi mempertahankan fokus pada seberapa banyak uang yang anda hasilkan akan mengalihkan anda dari mengerjakan hal-hal yang benar-benar berkontribusi pada pengembangan dan pertumbuhan kekayaan.  Karena itu segera ubah perspektif anda.

2.Mulai menghitung berapa banyak orang yang sudah anda bantu, dalam hal-hal kecil sekalipun.
Orang-orang yang paling berhasil ternyata adalah orang-orang yang sangat penolong.  Mereka sangat baik dalam mengerti orang lain dan membantu mereka mencapai tujuan.  Mereka tahu bahwa kesuksesannya pada akhirnya bergantung pada kesuksesan orang-orang disekitarnya.  Karena itu mereka bekerja keras untuk menjadikan orang lain sukses.

3.Berhenti berpikir menghasilkan satu juta dollar dan mulai berpikir melayani satu juta orang.
Jika anda hanya memiliki sedikit pelanggan, sedangkan tujuan anda adalah menghasilkan uang yang banyak, maka anda akan mencari cara untuk memeras semua uang yang dimiliki pelanggan tersebut.  Kadang-kadang dengan cara yang kurang etis.
Sebaliknya jika anda memiliki cara untuk melayani sejuta pelanggan, maka akan banyak keuntungan yang bisa diperoleh, diantaranya:
-Promosi gratis dari mulut ke mulut, tetapi dengan efek yang jauh lebih dahsyat.
-Respons yang diterima akan jauh lebih banyak, sehingga kesempatan untuk memperbaiki produk juga lebih besar.
Layani sejuta pelanggan dengan sangat baik, maka uang akan mengalir dengan sendirinya.

4.Menyadari bahwa menghasilkan uang adalah cara untuk menghasilkan lebih banyak barang dan jasa (karya).
Secara umum ada 2 jenis orang:
-Kelompok orang yang mengerjakan sesuatu karena menginginkan uang.  Mereka tidak peduli atas apa yang mereka kerjakan, sepanjang menghasilkan uang.
-Kelompok orang yang lain bekerja dengan tujuan untuk menghasilkan uang karena hal itu memungkinkan mereka untuk menghasilkan lebih banyak karya/produk.  Mereka ingin memperbaiki produknya,memperbanyak macamnya.  Mereka mencintai apa yang mereka kerjakan.  Dan menyadari bahwa menghasilkan uang adalah salah satu jalan untuk membuat lebih banyak karya yang mereka cintai.

5.Mengerjakan satu hal dengan lebih baik.
Ambil satu hal dimana anda mampu mengerjakannya dengan lebih baik dibandingkan kebanyakan orang. Satu saja. 
Jadikan anda terobsesi dengan bidang yang telah anda pilih.  Bekerja keras,berlatih, belajar, lakukan evaluasi, terus poles lagi skill anda.  Bersikaplah kritis terhadap diri anda sendiri.  Pastikan anda terus menerus bekerja untuk memperbaiki berbagai aspek pada bidang yang telah anda pilih tadi.
Orang yang sukses secara finansial melakukan paling tidak satu hal lebih baik dibanding orang-orang di sekitar mereka.

6.Buat daftar 10 orang terbaik di dunia dalam bidang yang anda pilih.
Bagaimana cara menentukan siapa yang terbaik? Bagaimana kita mengukur sukses mereka?Gunakan kriteria tersebut untuk memonitor kemajuan anda menjadi yang terbaik.  Jika anda seorang penulis, peringkat Amazon bisa dipakai.  Jika anda seorang musisi, data pengunduhan iTunes bisa digunakan sebagai tolok ukur.  Kalau anda programer perangkat lunak, tolok ukurnya berapa banyak aplikasi anda digunakan orang, dst.
Jangan hanya mengagumi kesuksesan seseorang.  Pelajari apa yang menjadikan mereka sukses.  Kemudian gunakan kriteria tersebut sebagai tolok ukur kesuksesan anda.

7.Pantau kemajuan anda secara konsisten
Kita cenderung menjadi seperti apa yang kita perhatikan /ukur.  Karena itu monitorlah kemajuan anda paling tidak sekali seminggu berdasarkan kriteria yang sudah anda pilih.

8.Bangun kebiasaan yang akan menjamin kemajuan anda.
Jangan pernah lupa bahwa meraih impian adalah buah dari menjalankan kebiasaan.
Jika tujuan anda adalah menulis buku setebal 200 halaman, maka sistem anda untuk mencapai tujuan ini adalah dengan menulis 4 halaman perhari.  Ini adalah kebiasaan anda.
Berkhayal dan berharap saja tidak akan membawa anda menyelesaikan buku tersebut.  Tetapi secara disiplin melakukan kebiasaan yang tepat akan membuat anda berhasil mencapai tujuan.

Tetapkan tujuan, bangun kebiasaan yang mendukungnya, awasi kemajuan anda, perbaiki terus apa yang kurang.  Tingkatkan dan ulangi apa-apa yang berhasil.

Terus menempa diri, perbaiki, adaptasi dengan situasi, dan kerja keras setiap hari agar lebih baik dari kemarin.
Tanpa disadari anda akan segera menjadi "baik", kemudian menjadi "hebat" dan pada suatu hari menjadi "pemain kelas dunia".
Pada saat itu, mungkin tanpa anda sadari anda juga telah menjadi seorang jutawan...





Sumber

Labels: , ,

Thursday, February 17, 2011

Silaturrahmi dengan Pak Jamil Azzaini

Tanggal 25 Januari yang lalu, bertempat di rumah makan Gur Rame 44, komunitas TDA Mojokerto mengadakan silaturrahmi dengan Pak Jamil Azzaini. Beliau hadir sekitar jam 17.30 bersama rombongan.
Setelah sesi perkenalan, kami langsung mendengarkan sharing pak Jamil tentang pengalamannya membangun bisnis.Berikut poin-poin yang sempat saya catat:
1.Pilih bisnis di bidang yang kita sukai.
2.Gunakan metode Nilai x Skala x Waktu. Makin tinggi besaran tiap variabel makin besar bisnis kita.
3.Kembangkan jejaring bisnis
4.Bergabung dengan kelompok mastermind

Acara dihadiri oleh ketua TDA Mojokerto: mas Andi Firmansyah dan bertindak sebagi sahibul bait mbak Diah Nurhayati.

Terima kasih kepada pak Jamil yang telah menyempatkan waktunya berbagi dengan kami,juga kepada teman-teman TDA Mojokerto yang telah bekerja keras sehingga silaturrahmi kemarin dapat berlangsung dengan lancar. Sukses TDA Mojokerto!!

Labels:

Friday, June 27, 2008

Cant' browse Google

This problem actually occured some times ago in my Windows XP. I cannot browse certain site like Google, MSN, etc. But strangely for local hosted site like detik.com has no problems. The problem can be solved by entering IP address of the sites into url field. But who will waste brain to memorize such thing?

Searching in google come up with solution around DNS issue, proxy, and such kind. I have tried most of solution suggested with no luck. Until last night when the same problem raise again. This time my searching end up to native firewall embedded in motherboard (DFI LPUt nf3 250 GB) using NVidia chipset. In one forum someone suggest that the optimum configuration is just turn it off!.

I try this idea and google.com back in my computer..:))

Labels:

Wednesday, June 25, 2008

Restoring GRUB in Debian Etch

After reinstalling my Windows XP (as usual) I have to restore GRUB which is wiped out during the process.

I take the way using Debian net install CD, typing "rescue" (without quote marks-of course) from the option screen and follow the next steps until selecting what file system partition for the root is.
Then the last thing is to install GRUB. Firstly I choose to install GRUB on "hd0,0" since I only have single disk.

Weird thing happen when I reboot. It won't boot Windows. Debian runs well. I noticed there is some error when system trying to mount Windows partition. Try to manually mount it have no result as well. Also by editing fstab.

Then I decide to restore windows MBR again, by using windows installation CD and choose "R" for repairing existing Windows installation. Next I run "fixboot" followed by "fixmbr".
I repeat the process of restoring GRUB, but this time I choose "dev/hda " or you can type "(hd0)" when asked where to put GRUB. Reboot the computers.

I select Windows to test if this make any difference and yes..! Finally Windows can be booted from GRUB.

Labels: